Lagu

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Wednesday, March 21, 2012

Semua tentang Geografi


Pengertian Geografi

Istilah Geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke-1. Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi(geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuangeografi.Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwageografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta  Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi nama 'AtlasPtolomaeus'.Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah "Gen re de vie".Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang hidupnya .
Setiap manusia memiliki pendapat masing-masing tentang berbagai hal dalam kehidupannya. Demikian pula dengan definisi atau pengertian geografi. Berikut ini disajikan beberapa definisi yang akan saling melengkapi dan dengan demikian diharapkan dapatmenyingkap inti masalah atau pokok kajian geografi.
Definisi 1: Preston e James berpendapat bahwa, "Geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan" karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai darikeadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.
Definisi 2: "Geografi adalah interaksi antar ruang". Definisi ini dikemukakan oleh Ullman(1954), dalam bukunya yang berjudul Geography a Spatial Interaction.
Definisi 3: Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.Definisi ini dikemukakan oleh Maurice Le Lannou (1959). Ia mengemukakan dalam bukunyayang berjudul La Geographie Humaine.
Definisi 4: Paul Claval (1976) berpendapat bahwa 'Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan'.
Definisi 5: Suatu definisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarangtahun 1988. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
Kalau kita perhatikan beberapa definisi/pengertian dan sejarah perkembangan dari geografi tersebut, ternyata pengertian geografi selalu mengalami perkembangan. Namun kalau kita kaji lebih jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak ada kesamaan titik pandang. Kesamaan titik pandang tersebut adalah mengkaji:
1. bumi sebagai tempat tinggal;
2. hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi);
3. dimensi ruang dan dimensi historis; dan
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (kewilayahan).
Prof. Bintarto Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.
Claudius Ptolomeus : mempelajari hal, baik yang disebabkan oleh alam ataumanusia dan mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Ellsworth Hunthington: memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya.
Menurut Erastothenes, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.
Menurut Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian melalui petadari sebagian dan seluruh permukaan bumi. 
John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi memberi definisi geografisebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.
Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kitagunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.


Fenomena alam

Gempa bumi Sumatera Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. [3] Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. [3] Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi,Kota Padangpanjang[4], Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan[2].

Latar belakang
Provinsi Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus
Kejadian gempa





Hotel Ambacang pasca gempa September 2009
Bencana terjadi sebagai akibat dua gempa yang terjadi kurang dari 24 jam pada lokasi yang relatif berdekatan. Pada hari Rabu 30 September terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa (episentrum) 57 km di barat daya Kota Pariaman (00,84 LS 99,65 BT) pada kedalaman (hiposentrum) 71 km. Pada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala Richter, kali ini berpusat di 46 km tenggara Kota Sungaipenuh pada pukul 08.52 WIB dengan kedalaman 24 km.[5] [6]Setelah kedua gempa ini terjadi rangkaian gempa susulan yang lebih lemah. Gempa pertama terjadi pada daerah patahan Mentawai (di bawah laut) sementara gempa kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan.[7] Getaran gempa pertama dilaporkan terasa kuat di seluruh wilayah Sumatera Barat, terutama di pesisir. Keguncangan juga dilaporkan dari Pematang Siantar,Medan, Kuala Lumpur, Bandar Seri Begawan, Lembah Klang, Jabodetabek, Jakarta, Singapura, Pekanbaru, Jambi,Pulau Batam dari Kota Batam, Palembang dan Bengkulu. Dilaporkan bahwa pengelolaan sejumlah gedung bertingkat di Singapura mengevakuasi stafnya. [8] Kerusakan parah terjadi di kabupaten-kabupaten pesisir Sumatera Barat, bagian selatan Sumatera Utara serta Kabupaten Kerinci (Jambi). Sementara Bandar Udara Internasional Minangkabau mengalami kerusakan pada sebagian atap bandara (sepanjang 100 meter) yang terlihat hancur dan sebagian jaringan listrik di bandara juga terputus[9]. Sempat ditutup dengan alasan keamanan, bandara dibuka kembali pada tanggal 1 Oktober[10].
Akibat





Salah satu gedung pemerintah yang ambruk di Padang
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan namun segera dicabut dan terdapat laporan kerusakan rumah maupun kebakaran. [11] Sejumlah hotel di Padang rusak, dan upaya untuk mencapai Padang cukup susah akibat terputusnya komunikasi. [12] Korban tewas akibat gempa terus bertambah, dikhawatirkan 5angka resmi yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah 603 orang korban tewas dan 343 orang dilaporkan hilang.[14] Pada tanggal 13 Oktober 2009, angka korban tewas meningkat menjadi 6.234 jiwa. Pertolongan yang sangat dibutuhkan oleh korban gempa terutama adalah kekurangan obat-obatan, air bersih, listrik, dan telekomunikasi, serta mengevakuasi korban lainnya.[15]
Penyelesaian menggunakan 5w+1h
1.What?
Apa yang terjadi ?  
Jawab : Terjadinya bencana alam.
2.Who? Siapa saja yang menjadi korban?
Jawab : Seluruh warga sumbar (Sumatra barat)
3.Why?
Mengapa terjadinya gempa ?
Jawab : Bencana terjadi sebagai akibat dua gempa yang terjadi kurang dari  24 jam pada lokasi yang relatif berdekatan.
4.Where?
dimana terjadinya gempa bumi ?
Jawab : terjadi di lepas pantai sumatera barat kota padang
5.When?
kapan terjdinya gempa bumi ?
Jawab : pada tanggal 30 september 2009 pukul 17:16:10
6.How ?
Bagaimana terjadinya gempa bumi ?
Jawab : Pada hari Rabu 30 September terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa (episentrum) 57 km di barat daya Kota Pariaman (00,84 LS 99,65 BT) pada kedalaman (hiposentrum) 71 km. Pada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala Richter, kali ini berpusat di 46 km tenggara Kota Sungai penuh pada pukul 08.52 WIB dengan kedalaman 24 km.[5] [6]Setelah kedua gempa ini terjadi rangkaian gempa susulan yang lebih lemah. Gempa pertama terjadi pada daerah patahan Mentawai (di bawah laut) sementara gempa kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan.[7] Getaran gempa pertama dilaporkan terasa kuat di seluruh wilayah Sumatera Barat, terutama di pesisir. Keguncangan juga dilaporkan dari Pematang Siantar,Medan, Kuala Lumpur, Bandar Seri Begawan, Lembah Klang, Jabodetabek, Jakarta, Singapura, Pekanbaru, Jambi,Pulau Batam dari Kota Batam, Palembang dan Bengkulu.


















Klasifikasi Geografi

Pembahasan konsep geografi memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Ruang lingkup tersebut menyangkut berbagai aspek yang satu sama lain saling terkait. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut.
a. Aspek fisik. Disebut juga aspek alamiah yang menyangkut benda mati, kimiawi, biologis, astronomis, dan sebagainya.
b. Aspek sosial. Yang meliputi sosiologis, politis, ekonomi, hukum, sejarah, antropologi, dan sebagainya.

Berdasarkan aspek tersebut, secara garis besar pengetahuan geografi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Geografi fisik. Adalah ilmu yang khusus mengkaji keadaan fisik dari ruang dan tempat kehidupan serta gejala yang ditimbulkan seperti air, tanah, udara, dan prosesnya.
b. Geografi manusia. Adalah ilmu yang melihat tentang kehidupan manusia dalam ruang dengan segala aktivitas.
c. Geografi regional. Adalah ilmu yang khusus melihat tentang hubungan antara aspek fisik manusia dalam relasi keruangan di suatu wilayah, antara lain meliputi penyebaran dalam ruang berbentuk lokal, regional, atau kontinental.

Supaya lebih mendalam lagi tentang pembahasan konsep geografi di atas dapat dilihat lebih jauh lagi hubungan geografi dengan berbagai disiplin ilmu lain dan interaksinya. Misalnya interaksi geografi dengan biologi menghasilkan biogeografi, interaksi geografi dengan matematika melahirkan geografi matematika dan sebagainya.

Penjelasan dari ilmu penunjang geografi diuraikan sebagai berikut.
a. Geomorfologi. Adalah ilmu tentang bentangan alam atau bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
b. Geologi. Adalah ilmu tentang struktur batuan yang terdapat dalam bumi atau tubuh bumi.
c. Ilmu tanah, adalah ilmu tentang jenis, tekstur, dan struktur tanah.
d. Hidrologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang lapisan air yang terdapat di muka bumi berupa air tanah, rawa, sungai, dan danau.
e. Oseanografi, adalah ilmu yang mempelajari tentang laut berupa sifat air, gerakan, unsur yang dikandung, kedalaman, dan sebagainya.
f. Meteorologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang cuaca serta pengaruhnya terhadap muka bumi.
g. Klimatologi. Adalah ilmu tentang iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan di muka bumi.
h. Zoogeografi, adalah ilmu tentang fauna atau hewan yang dilihat berdasarkan kondisi geografi.
i. Fitogeografi, adalah ilmu tentang flora atau tumbuhan dilihat dari segi geografi.
j. Geografi ekonomi, adalah ilmu yang khusus mengkaji kondisi geografi ditinjau dari segi ekonomi.
k. Geografi sosial, adalah ilmu yang mengkaji tentang aspek sosial penduduk dilihat dari segi geografi.
l. Demografi, adalah ilmu tentang penduduk yang berhubungan dengan jumlah, pertumbuhan, mobilitas, dan kemunduran penduduk.
m. Geografi politik, adalah ilmu yang khusus mengkaji kondisi geografi ditinjau dari sudut politik atau kepentingan negara.
n. Geografi industri, adalah ilmu tentang kajian kondisi geografis ditinjau dari sudut kebutuhan industri.
o. Kartografi, adalah ilmu tentang pemetaan dan fungsinya terhadap konsep penggunaan ruang atau wilayah.
p. Penginderajaan jauh atau remote sensing, adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek dari jarak jauh dengan menggunakan sensor.
q. Geografi desa, adalah ilmu tentang geografi setempat dan hubungannya dengan desa.
r. Geografi kota, adalah ilmu tentang kondisi geografi setempat dan hubungannya dengan kota.
s. Geografi regional, adalah ilmu yang mempelajari wilayah atau keruangan suatu daerah atau negara.









Cabang-Cabang Geografi

Geografi fisik
Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi dan geografi lingkungan.

Geografi manusia
Cabang geografi manusia, atau politik/budaya - juga disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi politik (termasuk geopolitik),geografi sosial (termasuk geografi kota), geografi feminisme dan geografi militer.

Geografi manusia-lingkungan
Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan lingkungannya berinteraksi. walaupun faham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya dan politik dam penelitian resiko-bencana.

Ekologi budaya dan politik
Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi dan pemikiran dalam antropologi. Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahan sistem politik dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil dari kolonialisme dan menyebarnya praktek kapitalisme.

Penelitian resiko-bencana
Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert F. Withe, yang mencoba memahami mengapa orang tinggal dataran banjir yang mudah terkena bencana. Sejak itu, bidang ini berkembang menjadi multi disiplin dengan mempelajari bencana alam (seperti gempa bumi) dan bencana teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir). Geografer yang mempelajari bencana tertarik pada dinamika bencana dan bagaimana manusia dan masyarakat menghadapinya.

Geografi sejarah
Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya.
"Geografi Sejarah" tentu saja merupakan akibat timbal-balik dari geografi dan sejarah. Tetapi di Amerika Serikat, mempunyai arti yang yang lebih spesifik. Nama ini dikenalkan oleh Carl Ortwin Sauer dari Universitas California, Berkeley dengan programnya me-reorganisir geografi budaya (beberapa orang menyebutkan semua geografi) pada semua wilayah, dimulai pada awal abad ke-20.
Bagi Sauer, muka bumi dan budaya di atasnya hanya bisa dipahami jika mempelajari semua pengaruhnya (fisik, budaya, ekonomi, politik, lingkungan) menurut sejarah. Sauer menekankan kajian wilayah sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan kekhususan pada wilayah di atas bumi.
Filosofi Sauer merupakan pembentuk utama pemikiran geografi di Amerika pada pertengahan abad ke-20. Sampai sekarang kajian wilayah masih menjadi bagian departemen geografi di kampus-kampus di AS. Tetapi banyak geografer beranggapan ini akan membahayakan ilmu geografi itu sendiri untuk jangka panjang: penyebabnya adalah terlalu banyak pengumpulan data dan klasifikasi, sementara analisis dan penjelasannya terlalu sedikit. Studi ini menjadi lebih spesifik pada wilayah sementara geografer angkatan berikutnya berusaha mencari nama yang tepat untuk ini. Mungkin ini yang menyebabkan krisis 1950-an pada geografi yang hampir menghancurkannya sebagai disiplin akademis.

Teknik Geografis
Teknik geografis adalah teknik yang menunjang ilmu geografi dalam bentuk permukaan bumi. Teknik geografis dibagi menjadi 4, antara lain :
A.Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh merupakan terjemahan dari istilah remote sensing, adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra. Pengertian 'tanpa kontak langsung' di sini dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi menjadi peta distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara luas berarti bahwa kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas 'ground truth', yaitu pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian yang lebih tinggi.
Pada awalnya penginderaan jauh kurang dipandang sebagai bagian dari geografi, dibandingkan kartografi. Meskipun demikian, lambat laun disadari bahwa penginderaan jauh merupakan satu-satunya alat utama dalam geografi yang mampu memberikan synoptic overview --pandangan secara ringkas namun menyeluruh-- atas suatu wilayah sebagai titik tolak kajian lebih lanjut. Penginderaan jauh juga mampu menghasilkan berbagai macam informasi keruangan dalam konteks ekologis dan kewilayahan yang menjadi ciri kajian geografis. Di samping itu, dari sisi persentasenya, pendidikan penginderaan jauh di Amerika Serikat, Australia dan Eropa lebih banyak diberikan oleh bidang ilmu (departemen, 'school' atau fakultas) geografi.
Dari segi metode yang digunakan, dikenal metode penginderaan jauh manual atau visual dan metode penginderaan jauh digital. Penginderaan jauh manual memanfaatkan citra tercetak atau 'hardcopy' (foto udara, citra hasil pemindaian scanner di pesawat udara maupun satelit) melalui analisis dan interpretasi secara manual/visua]. Penginderaan jauh digital menggunakan citra dalam format digital, misalnya hasil pemotretan kamera digital, hasil pemindaian foto udara yang sudha tercetak, dan hasil pemindaian oleh sensor satelit, dan menganalisisnya dengan bantuan komputer. Baik metode manual maupun digital menghasilkan peta dan laporan. Peta hasil metode manual dapat dikonversi menjadi peta tematik digital melalui proses digitisasi (sering diistilahkan digitasi).
Metode manual kadangkala juga dilakukan dengan bantuan komputer, yaitu melalui proses interpretasi di layar monitor (on-screen digitisation), yang langsung menurunkan peta digital. Metode analisis citra digital menurunkan peta tematik digital secara langsung. Peta-peta digital tersebutd dapat di-'lay out' dan dicetak untuk menjadi produk kartografis (disebut basis dat kartografis), namun dapat pula menjaid masukan (input) dalam suatu sistem informasi geografis sebagai basis data geografis. Peta-peta itu untuk selanjutnya menjaid titik toak para geografiwan dalam menjalankan kajian geografinya.
B.Kartografi
Kartografi atau pemetaan mempelajari representasi permukaan bumi dengan simbol abstrak. Bisa dibilang, tanpa banyak kontroversi, kartografi merupakan penyebab meluasnya kajian geografi. Kebanyakan geografer mengakui bahwa ketertarikan mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh peta di masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu sendiri masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.
Kartografi berkembang dari kumpulan teknik menggambar menjadi bagian sebuah ilmu. Seorang kartografer harus memahami psikologi kognitif dan ergonomi untuk membuat simbol apa yang cocok untuk mewakili informasi tentang bumi yang bisa dimengerti orang lain secara efektif, dan psikologi perilaku untuk memengaruhi pembaca memahami informasi yang dibuatnya. Mereka juga harus belajar geodesi dan matematika yang tidak sederhana untuk memahami bagaimana bentuk bumi berpengaruh pada penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.
C.Sistem Informasi Geografis / SIG
Sistem Informasi Geografis membahas masalah penyimpanan informasi tentang bumi dengan cara otomatis melalui komputer secara akurat secara informasi. Sebagai tambahan pada subdisiplin ilmu geografi lainnya, spesialis SIG harus mengerti ilmu komputer dan sistem database. SIG memacu revolusi kartografi sehingga sekarang hampir semua pembuatan peta dibuat dengan piranti lunak(software) SIG.
D.Metode kuantitatif geografi
Metode kuantitatif geografi membahas metode numerik yang khas (atau paling tidak yang banyak ditemukan) dalam geografi. Sebagai tambahan pada analisis keruangan, anda mungkin akan menemukan analisis klaster, analisis diskriminan dan uji statistik non-parametris pada studi geografi.












Konsep Geografi

1.Konsep Lokasi

Terdapat dua pengertian lokasi yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Yang dimaksud dengan lokasi absolut adalah lokasi yang berhubungan dengan posisi menurut koordinat garis lintang dan garis bujur. Contoh : Indonesia terletak diantara 60 LU-110 LU dan diantara 950 BT-1410 BT.

Sedangkan yang dimaksud dengan lokasi relatif adalah lokasi berdasarkan lingkungan sekitarnya. Contoh : Indonesia terletak antara Benua Asia dan Australia.

2. Konsep Jarak

Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting. Dalam geografi jarak dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik dinyatakan dalam satuan panjang kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu(jarak tempuh).

3. Konsep Keterjangkauan/Accessibility

Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak dan kondisi tempat. Misalnya, suatu daerah pedalaman yang hanya terdapat jalan setapak tentu merupakan daerah yang sulit dapat dijangkau.

4. Konsep Pola

Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh, penerapan konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai.

5. Konsep Geomorfologi

Yang dimaksud geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan bumi merupakan obyek studi geografi.

6. Konsep Aglomerasi

Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan dan daerah pemukiman.

7. Konsep Perbedaaan Wilayah

Terdapat perbedaan antara wilayah satu dengan wilayah lain. Perbedaan ini kemudian menimbulkan suatu hubungan atau interaksi suatu wilayah dengan wilayah lainnya.

8. Konsep Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan suatu sumber bersifat relatif.

Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi warga kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan dan kesibukan.

9. Konsep Interaksi

Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Contohnya adalah perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan suatu kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih tehnologi.

10. Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu keterkaitan keruangan. Misalnya hubungan antara kemiringan lereng di suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah serta hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air.
                                              



Prinsip-prinsip dalam ilmu Geografi

1. Prinsip Penyebaran
Merupakan prinsip dasar dalam mengkaji setiap gejala dan fakta geografi, baik gejala alam maupun manusia. Prinsip ini memandang bahwa setiap gejala dan fakta di permukaan bumi tersebar secara tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Suatu gejala geografi bisa terlhat terkumpul dalam jumlah yang padat dan banyak, tetapi di satu tempat lain terlihat sangat jarang dan sedikit.
Misalnya : persebaran pola permukiman penduduk
2. Prinsip Interelasi
Digunakan untuk melihat pola hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya, meliputi hubungan antara :
a. Faktor fisik dengan faktor fisik lainnya
Misal : hubungan antara mata air panas dengan energi panas bumi di sekitar gunung berapi
b. Faktor fisik dengan faktor manusia
Misal : hubungan antara manusia dengan cara bertani di lahan miring dengan membuat terasering (sengkedan)
c. Faktor manusia dengan faktor manusia lainnya.
Misal : mengkaji tentang kehidupan di desa dengan jenis mata pencaharian
Dengan memperhatikan pola hubungan antar gejala dan fakta geografi pada suatu wilayah, akan dapat diketahui karakteristik gejala-gejala tersebut secara kualitatif. Dengan bantuan ilmu statistik, hubungan antar fenomena dapat di analisa/diukur secara kuantitatif
3. Prinsip Deskripsi
Merupakan prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala di permukaan bumi. Untuk menyajikan gejala secara komprehensif dapat dimulai dengan mengajukan pertanyaan 5W1H, sedangkan bentuk penyajiannya dapat berupa kata-kata, tulisan, tabel, grafik dan peta.
4. Prinsip Keruangan (Korologi)
Merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi secara keseluruhan yang membentuk suatu fungsi.






















Pendekatan Geografi

1.Pendekatan keruangan
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksistensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan pproses (spatial processes) (yunus,1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan struktur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenan dengan elemen-elemen pembentuk ruang. Elemen-elemen tersenut dapatdisimpulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu:
  1. Kenampakan titik (point features),
  2. Kenampakan garis (line features), dan
  3. Kenampakan bidang (areal features).   
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen0elemen pembentukan ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
  1. What? Struktur ruang apa itu?
  2. Where? Dimana struktur ruang tersebaut berada?
  3. When? Kapan struktur ruang terbentuk seperti itu?
  4. Why? Kenapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
  5. How? Bagaimana struktur  proses terbentuknya struktur ruang seperti itu?
  6. Who pruffers what and who benefits what? Bagaimana struktur keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.
Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang.

2.Pendekatan Kelingkungan
Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan. Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya. Interaksi tersebut membuk system keruangan yang dikenal dengan ekosistem. Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah teori tentang lingkungan. Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan manusia dan factor fisik yang membentuk system keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya. Adapun ekologi, khusus nya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk system ekologi atau ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu. Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan  antara penomena geosfera tertentu dengan pariabel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengaitkan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan :
  1. Penomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relief fisik tindakan manusia.
  2. perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirt ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan prilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.

Lingkungan fenomena mencakup 2 aspek,yaitu relic fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penepatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organic termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.

Studi mendalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variable kelingkungan inilah yang kemudian dinngap sebagai cirri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisi geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan lingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.
  1. mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam termasuk mengidentifikasi jenis tanah,tropografi,tumbuhan,dan hewan yang hidup di lokasi itu.
  2. Mengidentifikasi gagasan,sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelolah alam di lokasi tersebut.
  3. Menganalisis hubungan antara system budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup ( cara bertanam,irigasi,dan sebaginya)
  4. Menganalisis hubungan antara system budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan.
  5. Mencari alternative pemecahan atas permasalahan yang terjadi

3.Pendekatan kewilayahan
 Dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran fenomena gaya dan masalah dalam keruangan,interaksi antara variable manusia dan variable fisik lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan , maka  kajiannya adalah perpaduan antara keduannya.

Kesimpulan Dari Pendekatan Geografi:
Pendekatan keruangan,kelingkungan,dan kewilayahan dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendakatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. Jadi fenomena gejala dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya,keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang . penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat mengasilkan berbagai alternative-alternative pemecahan masalah.









No comments:

Post a Comment