Lagu

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Friday, May 10, 2013

Test Logika 1

Ini adalah salah satu tes logika yang paling mudah,"menurut saya." Karena, saya menjawab pertanyaan ini dengan sangat cepat, yaaaa... sekitar 20 detik. ada yang mau mencoba ???

jika
5+3+2 = 151022
9+2+4 = 183652
8+6+3 = 482466
5+4+5 = 202541

maka hasil penjumlahan 5+5+5 dan 2+2+8 = ????

Karya Ilmiah Metode Wawancara


Efektifkah Penggabungan Pelajaran Olahraga Seluruh Siswa/i  MAN 2 Palembang yang Diadakan Serentak Pada Hari Sabtu Jam 11:00 WIB?





Disusun oleh                          : 
Kelompok 4
Anggota                                  :  Diki Ariyanto
Holil Musaddat
Indah Anggraini
M. Ade Wijaya
Tiara Nur Muslimah
Yoni Diah Rahayu
Kelas                                       :  XI IPA 1
Guru Pembimbing                :  Bu Husniati, S.Pd.

MAN 2 Palembang
Tahun Ajaran 2013

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini beberapa pihak dapat menggunakan karya tulis ini sebagai batu loncatan untuk lebih maju dan lebih memahami kondisi dan situasi.

Penulis








DAFTAR ISI

BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................     1
1.2 Batasan Masalah...................................................................................     2
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................     2
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................................     2
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................     2
BAB 2: LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kurikulum MAN 2 Kelas X, XI dan XII.....................     3
2.2 Pengertian Pelajran Olahraga................................................................     3
2.3 Teori Efektivitas...................................................................................     4
BAB 3: METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................     5
3.2 Subjek Penelitian..................................................................................     5
3.3 Prosedur Penelitian...............................................................................     5
3.4 Metode Penelitian.................................................................................     5
BAB 4: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian.....................................................................................     6
4.2 Pembahasan .........................................................................................   10
BAB 5: PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................   11
5.2 Saran.....................................................................................................   11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................   12



 Efektifkah Penggabungan Pelajaran Olahraga Seluruh Siswa/i  MAN 2 Palembang yang Diadakan Serentak Pada Hari Sabtu Jam 11:00 WIB?

BAB 1 : PEDAHULUAN      
1.1 Latar belakang
Belajar adalah suatu aktivitas yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani (misalkan catur). Secara penuh, pelajaran olahraga adalah suatu aktivitas jasmani maupun rohani yang tadi tidak mengerti menjadi mengerti.
Dalam satu minggu penuh, setiap sekolah mempunyai program pelajaran olahraga minimal 2 jam dalam seminggu dan hal itu dilaksanakan dalam berbeda jam maupun hari dalam berbagai kelas. Itu tidak sama dengan sekolah MAN 2 Palembang, dalam 2 jam pembelajaran olahraga dilaksanakan serempak dengan seluruh kelas yang ada di sekolah tersebut, antara kelas X, XI maupun XII. Hanya saja, guru pembimbing dalam seuatu tingkatan berbeda. Pembelajran olahraga itu dilaksanakan serempak pada hari sabtu, jam 11 siang.
Maka dari itu, kelompok kami terpacu untuk mengetahui mengapa dibuatnya suatu program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i  MAN 2 yang diadakan serentak pada hari sabtu jam 11. Selain itu kami juga selaku siswa/i ingin mengetahui bagaimana tentang siswa/i dan guru yang bersangkutan mengenai pendapat mereka diterapkannya sistem ini. Dengan hal tersebut, kami maupun kita bisa mengetahui efektifkah penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i  MAN 2 yang diadakan serentak pada hari sabtu jam 11. Dan ternyata kami juga terpacu untuk menjawab berkeluh kesah dari beberapa siswa/i diterapkannya sistem ini melalui berbagai penelitian secara langsung serta melakukan wawancara mengenai pihak yang bersangkutan.



1.2 Batasan Masalah
Sesuai uraian diatas, untuk member batasan atau ruang lingkup, maka penulis menegaskan bahwa materi Karya Tulis Ilmiah ini hanya terbatas hanya mengetahui efektif atau tidak penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i  MAN 2 yang diadakan serentak pada hari sabtu jam 11:00 WIB.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang kami ungkapkan dalam latar belakang, permasalahan dalam karya tulis ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.3.1 Apa tujuan penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i  MAN 2 yang diadakan serentak pada hari sabtu jam 11?
1.3.2 Adakah dampak dari penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i  MAN 2 yang diadakan serentak pada hari sabtu jam 11?
1.3.3 Apakah pendapat siswa/i dan guru mengenai penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i  MAN 2 yang diadakan serentak pada hari sabtu jam 11?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan karya tulis ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.4.1 Untuk mengetahui tujuan penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i  MAN 2 yang diadakan serentak pada hari sabtu jam 11.
1.4.2 Untuk dampak penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i  MAN 2 yang diadakan serentak pada hari sabtu jam 11.
1.4.3 Untuk mengetahui pendapat siswa/i mengenai penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i  MAN 2 yang diadakan serentak pada hari sabtu jam 11.

1.5 Manfaat Penelitian
Penulisan karya tulis ini diharapkan bermanfaat terutama bagi yang memiliki wewenang dalam upaya agar semua komponen yang mendapatkan dari system ini merasakan dampak baiknya. Selain itu, karya tulis ini dapat dijadikan sebagai sumbangan informasi bagi dunia pendidikan terutama yang berkaitan dengan pendidikan yang efektif.

BAB 2 : LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kurikulum MAN 2 Kelas X, XI dan XII
2.1.1 Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah dasar atau penentu metode atau pendekatan penyampaian dan aspek-aspek pembelajaran. Sehingga jika kurikulum pendidkan yang ada diubah, maka susunan materi ajar, metode serta aspek-aspek pembelajarannya akan berubah.
2.1.2 Jumlah Jam Setiap Pelajaran Umum / Minggu
Sejarah 1 jam/minggu                 B. Arab 2 jam/minggu
TIK 2 jam/minggu                      PKN 2 jam/minggu
Matematika 4 jam/minggu         B. inggris 6 jam/minggu
B. Indonesia 4 jam/minggu        Olahraga 2 jam/minggu

2.2 Pengertian Pelajaran Olahraga
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain, dimana pendididkan jasmani disamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (pysical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya. walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogi.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Tentunya proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antarpelakunya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai pendidikan olahraga sebagai berikut:
Dauer dan Pangrazi (1989) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengamalan gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh tiap anak. Pendidikan jasmani didedifinikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajran yang member perhatian yang proposional dan memadai pada dominan-dominan pembelajran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.
Ateng (1993) mengemukakan; pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional. Definisi Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.
2.3 Teori Efektivitas
 Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi. Efektivitas disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau sasaran yang telah ditemukan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pendapat soewarno yang mengatakan bahwa efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Caster I. Bernard, efektivitas adalah tercapainya sasaran yang telah disepakati bersama (Bernard, 1992:207).
Menurut Cambel J.P, Pengukuran efektivitas secara umum dan yang paling menonjol adalah :
1. Keberhasilan program
2. Keberhasilan sasaran
3. Kepuasan terhadap program
4. Tingkat input dan output
5. Pencapaian tujuan menyeluruh (Cambel, 1989:121)
Sehingga efektivitas program dapat dijalankan dengan kemampuan operasional dalam melaksanakan program-program kerja yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, secara komprehensif, efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu lembaga atau organisasi untuk dapat melaksanakan semua tugas-tugas pokonya atau untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya (Cambel, 1989:47). Sementara itu, menurut Richard M. Steers, efektivitas merupakan suatu tingkatan kemampuan organisasi untuk dapat melaksanakan seluruh tugas-tugas pokoknya atau pencapaian sasarannya.
BAB 3: METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Hari                             : Sabtu
Tanggal                       : 27 April 2013
Tempat                        : MAN 2 Palembang
3.2 Subjek Penelitian
                  Dalam menyelesaikan pembuatan karya tulis ini, kami melakukan penelitian terhadap waka kurikulum , beberapa guru dan teman-teman kami di MAN 2 Palembang, sebagai contoh:
      - Pak Agus, Waka Kurikulum
      - Pak Qodri, Guru Olahraga
      - Bu Marianti, Guru Olahraga
            - Fitriyah, Siswi kelas XI IPA 3
            - M. Nanda Hayatullah, Siswa kelas XI IPS 1
            - Fadhillah Adhariani, Siswi kelas X 5
            - M. Riski Pratama, Siswa kelas X 5
3.3 Prosedur Penelitian
      - Menentukan Topik
      - Mengumpulkan Bahan
      - Mencari Subjek Penelitian
      - Merumuskan Masalah
      - Melaksanakan Wawancara
      - Mencatat Hasil Penetilian
3.4 Metode Penelitian
Pada Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan metode wawancara.


BAB 4: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah melakukan serangkaian wawancara, kami sabagai penulis memperoleh hasil sebagai berikut:
4.1.1 Menurut Waka Kurikulum
      -Pak Agus-
1.      Apa tujuan dari penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11?
Menurut Pak Agus, penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11 adalah agar siswa bisa pulang lebih awal dan dapat mengikuti bimbel diluar, Pak Agus juga menjelaskan bahwa  pengabungan olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11 pernah diterapkan pada tahun lalu dipagi hari, tetapi dievaluasi kembali karna menganngu kenyaman dalam proses belajar mengajar dikelas.
2.      Apakah ada dampak positif dan negative dalam sistem penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11?
Menurut Pak Agus, tentu saja ada, dan  lebih banyak mengarah kedampak positivnya begitu kata beliau. Dampak positifnya adalah olahraga dapat dilakukan bersama-sama, menghemat waktu, pulang lebih awal dan juga mengurangi kepadatan proses belajar mengajar didalam kelas. Negatifnya  adalah guru-guru olahraga masih kesulitan mengatur jadwal mereka dalam proses belajar mengajar karena guru-guru olahraga di MAN 2 juga punya jadwal mengajar di sekolah lain.
4.1.2 Menurut Guru olahraga
-Ibu Marianti-
1.      Apakah ibu setuju dengan program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika anda setuju!
Menurut Bu Marianti, tidak setuju. Karena siswa/i nya banyak yang tidak terkontrol, dan selalu mengejar-ngejar waktu belajar dikarenakan tumburan proses belajr mengajar disekolah lain.
2.       Apakah ada dampak yang ibu rasakan dalam program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika ada !
Menurut Bu Marianti,  ada, masih sulit mengatur jadwal dalam proses belajar mengajar dikarenkan,  ada jadwal mengajar di sekolah lain, mengontrol siswa juga sangat susah .
3.      Bagaimana cara ibu mengatur siswa/i  MAN 2 saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung?
Menurut Bu Marianti,  dengan cara perkelas.
4.      Bagaimana cara ibu mengambil nilai siswa/i MAN 2 dalam proses belajar mengajar?
Menurut Bu Marianti, yang pertama dengan cara mengumpulkan siswa/i MAN 2  kemudian siswa/i MAN 2  siswa di suruh duduk kemudian diabsen satu persatu setelah selesai, baru menjelaskan materi dan melaksanakan praktek untuk mengambil nilai.
-Pak Qodri -
1.      Apakah bapak setuju dengan program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika anda setuju !
Menurut Pak Qodri, tidak setuju. Karena tidak konduktif,tidak efektif, tidak teratur dan tidak sip.
2.      Apakah ada dampak yang bapak rasakan dalam program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika ada !
Menurut Pak Qodri, sampai saat ini tidak ada.
3.      Bagaimana cara bapak mengatur siswa/i  Man 2 saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung?
Menurut Pak Qodri,  dengan cara sistem otoriter, maksudnya adalah diperintah-perintah.
4.      Bagaimana cara bapak mengambil nilai siswa/i MAN 2 dalam proses belajar mengajar?
Dengan cara melihat kemampuan siswa/i dan juga melihat wajah siswa/i apabila wajahnya lumayan maka lumayan juga nilainya, begitulah seru Pak Qodri sambil tertawa.



4.1.3 Menurut Siswa/i MAN 2
-Fitriyah, Siswi XI IPA 3-
1.      Apakah anda setuju dengan program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika anda setuju !
Menurut Fitriyah, tidak setuju. karena program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11 tidak efektif sehingga banyak siswa/i sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing dan tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi. Fitriyah juga mengatakan bahwa guru olahraga juga terlihat sulit dalam mengatur siswa/i pada saat  proses belajar mengajar dikarenakan  guru yang mengajar hanya satu.
2.      Apakah ada dampak yang anda rasakan dalam program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika ada !
Ada, dan banyak dampak negatifnya , ujar fitriyah. Dapak negative yang pertama adalah banyak siswa tidak memperhatikan disaat guru sedang menyampaikan materi, yang kedua adalah siswa/i banyak yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Yang ketiga adalah banyak siswa yang gampang absen ketika pelajaran olahrga. Yang terakhir banyak siswa  yang gampang memalsukan nilai mereka disaat pengambilan nilai sedang berlangsung. Dampak positifnya adalah dapat bersilaturahmi dengan kelas-kelas lain.
3.      Menurut anda lebih baik program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11 atau program seperti dulu (tidak ada penggabungan)? Berikan alasannya!
Menurut Fitriyah, lebih baik program dulu karna guru olahraga dapat dengan mengatur siswa/i  dengan mudah dan juga dapat mengetahui kemampuan siswa/i masing-masing pada tiap-tiap kelas.
-M.Nanda Hayatullah, Siswa XI IPS 1-
1.      Apakah anda setuju dengan program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika anda setuju?
Menurut  M.Nanda Hayatullah, tidak setuju. Karena tidak efektif, suasana yang panas membuat semangat siswauntuk olahraga berkurang, dan semua siswa  sulit beradaptasi dan kurang nyaman karena semua kelas dicampur menjadi satu.
2.      Apakah ada dampak yang anda rasakan dalam program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika ada !
Menurut  M.Nanda Hayatullah,   dampaknya pada nilai karna nilai saya dulu besar, namun sekarang sulit, karna penilaian tidak spesifik tiap siswanya.
3.      Menurut anda lebih baik program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11 atau program seperti dulu (tidak ada penggabungan) ? Berikan alasannya!
Menurut  M.Nanda Hayatullah, lebih baik system yang lama karna lebih nyaman ,tidak panas, dan tidak dicampr semua kelas, dan penilaian lebih tepat sesuai kemampuan siswa.
-Fadhillah Adhariani, Siswi Kelas X 5-
1.      Apakah anda setuju dengan program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika anda setuju !
Menurut fadhillah, tidak setuju. Karena program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11 kurang efektif, dikarenakan olahraga dilakukan pada siang hari, padahal olahrga lebih sehat dipagi hari dan bukan pada siang hari, begitu menurut pendapat fadhillah,  siswa banyak yang tidak mengerti dengan penyampain materi, siswa/i sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga tidak tau apa yang disampaikan guru, guru juga sulit mengatur siswa/i nya dlam proses belajar mengajar.
2.      Apakah ada dampak yang anda rasakan dalam program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika ada !
Menurut fadhillah, ada, dan sangat banyak dampak negatif yang dirasakan yaitu olahraganya tidak menyehatkan untuk kita dikarenakan dilakukan siang hari, banyak yang acuh tak acuh dengan pelajaran olahrga, banyak siswa/i melakukan kegiatan masing-masing. Dampak positifnya adalah siswa/i dapat bersilaturahmi.
3.      Menurut anda lebih baik program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11 atau program seperti dulu (tidak ada penggabungan)? Berikan alasannya!
Menurut fadhillah,  lebih baik program dulu karena guru bisa lebih mudah mengatur siswa/i  pada tiap-tiap kelas, siswa/i nya lebih mudah dipantau oleh gurunya, materi yang disampaikan guru lebih jelas.
-M.Riski Pratama, Siswa Kelas X.5-
1.      Apakah anda setuju dengan program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika anda setuju !
Menurut M. Riski, tidak setuju. Karena kurang efektif, dan siswanya juga kurang arahan dari guru tersebut,guru susah mengetahui kemampuan-kemapuan siswa/i nya
2.      Apakah ada dampak yang anda rasakan dalam program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11? Dan berikan alasannya jika ada !
Menurut M. Riski, ada, dampak positfnya dapat melakukan silaturahmi dengan siswa-siswa lain. Dampak negatifnya siswa kesulitan untuk mengerti dengan materi yang disampaikan guru.
3.      Menurut anda lebih baik program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu jam 11 atau program seperti dulu (tidak ada penggabungan)? Berikan alasannya!
        Menurut M. Riski, karena program yang dulu lebih efektif sehingga siswa-siswi mengerti dengan materi dengan materi yang disampaikan oleh guru dan tidak membuang-buang waktu.
4.2 Pambahasan
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan sebagai penulis dari beberapa sumber dapat diperoleh data, bahwasanya penggabungan pelajaran olahraga tersebut adalah agar siswa bisa pulang lebih awal dan dapat mengikuti bimbel diluar, pengabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 diadakan serentak pada hari sabtu pernah diterapkan pada tahun lalu dipagi hari, tetapi dievaluasi kembali karna menganngu kenyaman dalam proses belajar mengajar dikelas. Ada beberapa dampak, diantaranya dampak positif, olahraga dapat dilakukan bersama-sama, menghemat waktu, pulang lebih awal dan juga mengurangi kepadatan proses belajar mengajar didalam kelas. Negatifnya  adalah guru-guru olahraga masih kesulitan mengatur jadwal mereka dalam proses belajar mengajar karena guru-guru olahraga di MAN 2 juga punya jadwal mengajar di sekolah lain. Jadi, program yang semacam ini efektif untuk penghematan waktu sekaligus bisa melakukan bimbel karna pulang yang lebih cepat. Tapi, hal ini tidak efektif bagi proses pengajaran materi yang disampaikan maupun praktek olahraga secara langsung karena sulit untk dikendalikan antar kelas serta menimbulkan kemalasan siswa untuk terpacu berolahraga sebab berkurangnya pengawasan dan perhatian guru yang terfokus mengendalikan antar kelas bukan individual.
BAB 5 : PENUTUP
5.1 Kesimpulan  
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh kelompok kami ini dapat disimpulkan beberapa hal mengenai program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa MAN 2:

1.  Melalui wawancara kepada Pak Agus selaku waka kurikulum sekolah mengatakan bahwa program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa MAN 2  mempunyai tujuan yang berdampak positif bagi siswa/i  Man 2 salah satunya adalah mengurangi kepadatan poses belajar mengajar disekolah.
2. Dari hasil wawancara yang kami lakukakan kepada salah satu perwakilann  siswa kelas X dan XI IPA maupun IPS serta guru-guru olahraga MAN 2 berpendapat bahwa mereka  tidak setuju dengan program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa/i MAN 2 karena menurut mereka  program penggabungan pelajaran olahraga seluruh siswa/i MAN 2 kurang efektif.
3.   Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada salah satu perwakilann  siswa kelas X dan XI IPA maupun IPS serta guru-guru olahraga MAN 2 juga berpendapat program penggabungan pelajaran olahrga seluruh siswa MAN 2 banyak menimbulkan dampak negatifnya daripada dampak positifnya. Salah satunya, sulit untuk memahami materi dan sangat susah sekali untuk dikontrol.
4.  Siswa/i kelas X dan XI baik IPA maupun IPS sangat setuju dengan proses belajar mengajar yang dulu (seperti di sekolah lain yang pembelajaran olahraganya dipisah antar kelas, baik pertemuannya maupun jamnya) karena lebih efisien dan materi yang disampaikan guru mudah dimengerti. 



5.2 Saran
Dara berbagai penelitian yang kami lakukan dan kami amati, sebaiknya proses belajar mengajar yang dulu diterapkan kembali karena lebih efisien dan guru olahraga juga tidak sulit mengatur jadwal mengajar mereka di sekolah lain. Karena hal yang lebih penting adalah pengetahuan dan pemahaman siswa/i secara mendalam mengenai materi yang disampaikan dengan pengawasan guru secara optimal. Dan juga dari pengamatan kami, dalam proses pengambilan nilainya sangat sulit sekali. Dalam pengambilan nilai tersebut dilaksanakan perkelas, bukan perindividual, sehingga siswa maupun siswi yang tidak masuk susah utnuk memperbaiki nilai mereka dan terpaksa mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh guru yang bersangkutan. Olahraga juga sebaiknya dilakukan dipagi hari karena lebih sehat dan siswa/i juga akan lebih bersemangat.
.
DAFTAR PUSTAKA

Djuroto, Totok. 2006. Menulis Artikel dan Karya Tulis Ilmiah. Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Saturday, October 20, 2012

B. Arab kelas X. isim, fiil, huruf. dll


NAKIRAH - MA'RIFAH
نَكِرَة - مَعْرِفَة
Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua:
1) ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu).
2) ISIM MA'RIFAH atau kata benda dikenal (tertentu).
Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin ( ً  ٍ  ٌ  ). Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-Lam ( ال ) di awalnya.
Contoh Isim Nakirah: بَيْتٌ  (= sebuah rumah), وَلَدٌ  (= seorang anak)
Contoh Isim Ma'rifah: اَلْبَيْتُ  (= rumah itu), اَلْوَلَدُ (= anak itu)
Coba bandingkan dan perhatikan perbedaan makna dan fungsi antara Isim Nakirah dan Isim Ma'rifah dalam dua buah kalimat di bawah ini:
ذَلِكَ بَيْتٌ. اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ.
= Itu sebuah rumah. Rumah itu baru.
جَاءَ وَلَدٌ. اَلْوَلَدُ مُؤَدِّبٌ.
= Datang seorang anak. Anak itu sopan.
Selain Isim yang berawalan Alif-Lam, yang juga termasuk Isim Ma'rifah adalah:
1. Isim Alam (Nama).
Semua Isim 'Alam termasuk Isim Ma'rifah, meskipun diantara Isim 'Alam tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin.
Contoh:  أَحْمَدُ  (= Ahmad), عَلِيٌّ (= Ali), مَكَّةُ (= Makkah)



2. Isim Dhamir (Kata Ganti). 
Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu atau seseorang atau sekelompok benda/orang.           Contoh: أَنَا  (= aku, saya), نَحْنُ (= kami, kita), هُوَ (= ia, dia)
3. Isim Isyarah (Kata Tunjuk)
Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:                         a) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: هَذَا (=ini).
Contoh dalam kalimat:
 هَذَا كِتَابٌ (= ini sebuah buku)
b)
 Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: ذَلِكَ (=itu).
Contoh dalam kalimat:
 ذَلِكَ كِتَابٌ (= itu sebuah buku)
4. Isim Maushul (Kata Sambung)
Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang".
Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: الَّذِيْ (=yang). Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:
Kalimat I
جَاءَ الْمُدَرِّسُ
= datang guru itu
Kalimat II
اَلْمُدَرِّسُ يَدْرُسُ الْفِقْهَ
= guru itu mengajar Fiqh
Kalimat III
جَاءَ الْمُدَرِّسُ الَّذِيْ يَدْرُسُ الْفِقْهَ
= datang guru yang mengajar Fiqh
Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul: الَّذِيْ
Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka: الَّذِيْ menjadi: الَّتِيْ
جَاءَتِ الْمُدَرِّسَةُ الَّتِيْ تَدْرُسُ الْفِقْهَ
= datang guru (pr) yang mengajar Fiqh itu




5. Isim yg dima’rifahkan oleh AL.
contoh:الْكِتَابُ، الطَّالِبُ
kitab itu, siswa itu
6. Isim Mudhaf pada isim ma’rifah.
contoh:كِتَابِيْ جَدِيْدٌ. كَلاَمُ عَلِيٍّ بَلِيْغٌ
kitabku baru, perkataan Ali fasih
















Mubtada’ Dan Khabar

اَللَّفْظِيَّةِ اَلْعَوَامِلِ عَنْ اَلْعَارِي اَلْمَرْفُوعُ اَلِاسْمُ هو : اَلْمُبْتَدَأُ
Mubtada adalah isim yang dirafa’kan yang Kosong dari amil-amil sebangsa lafadzh.

  إِلَيْهِ اَلْمُسْنَدُ اَلْمَرْفُوعُ اَلِاسْمُ هُوَ : وَالْخَبَرُ
Khabar adalah isim yang dirafa’akan yang disandarkan kepada mubtada’. 

Contoh :
·  تِلْكَ مَكْتَبَةٌ, هِيَ واسعةٌ
· ذَلِكَ كِتَابٌ, هُوَ عَلَى الْمَكْتَبِ
· الْمَكْتَبَةُ, واسعةٌ
· الْكِتَابُ, عَلَى الْمَكْتَبِ
Contoh susunan jumlah (kalimat) di atas, kesemuanya adalah jumlah ismiyyah.
Hanya saja kalimat pertama dan kalimat kedua berbeda pada khabarnya, di mana khabar pada kalimat pertama adalah berupa isim sifat,dan kalimat keduanya khabar berupa syibhul jumlah. 
Sedangkan هِيَ dan هُوَ adalah sama-sama mubtada’ berupa dhamir munfashil
Dan pada kalimat ketiga dan keempat mubtada’nya adalah isim ma’rifat berupa isim yang ada alif lamnya.
Apabila kita perhatikan, pada empat susunan contoh kalimat di atas, maka kita akan dapatkan bahwa mubtada’ terletak di awal kalimat sebelum khabar, karena pada prinsipnya memang mubtada adalah isim marfu’ yang terdapat di awal kalimat.

Kalimat
Perlu kita ketahui bersama bahwa sebuah kalimat dalam bahasa arab itu tersusun dari tiga hal:
1.    Fi’il (kata kerja)
2.    Isim (kata benda)
3.    Huruf yang memiliki makna
Sekarang, mari kita bahas secara singkat istilah-istilah yang telah saya sebutkan di atas;
Pertama: Fi’il (الفعل )
Al Fi’lu atau fi’il secara bahasa memiliki makna perbuatan atau kata kerja. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu nahwu, fi’il adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang ada pada zatnya serta terkait dengan waktu. Fi’il itu ada tiga:
1.    Fi’il Madhi (فعل الماضي)
2.    Fi’il Mudhori’ (فعل المضارع)
3.    Fi’il Amar (فعل الامر)
Penjelasan:
1.    Fi’il Madhi adalah kata kerja untuk masa lampau atau dalam istilah bahasa inggrisnya adalah past tense yang memiliki arti telah melakukan sesuatu. Contohnya: قَامَ (telah berdiri) atau جَلَسَ (telah duduk).
2.    Fi’il Mudhari’ adalah kata kerja yang memiliki arti sedang melakukan sesuatu atau dalam istilah bahasa inggrisnya present continues tense. Contohnya: يَقُوْمُ (sedang berdiri) atau يَجْلِسََُ (sedang duduk).
3.    Fi’il Amar adalah kata kerja untuk perintah. Contohnya قُمْ (bangunlah!) atau اِجْلِسْ(duduklah!).
Kedua: Isim (ألاِسْمُ)
Isim secara bahasa memiliki arti yang dinamakan atau nama atau kata benda. Sedangkan menurut ulama nahwu, isim adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang ada pada zatnya akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu. Isim itu terbagi-bagi menjadi beberapa jenis yang bisa dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya. Karena isim banyak sekali, maka kita tidak membahasnya disini. Akan tetapi, untuk memberi pengertian dasar tentang isim, maka berikut contohnya: 


زَيْدٌ artinya Zaid (Isim ‘Alam = nama orang), 
جََاكَرْتَا artinya Jakarta (nama tempat), 
هَذَا artinya ini (kata tunjuk),  نَااَ artinya saya (kata ganti) dan contoh-contoh yang lain.
Ketiga: Huruf yang memiliki arti (الْحَرْفُ)
Huruf secara bahasa memilki arti huruf seperti yang kita kenal dalam bahasa indonesia ada 26 huruf. Sedangkan dalm bahasa arab kita mengenal ada 28 huruf yang kita kenal dengan huruf hijaiyah. Akan tetapi, huruf yang dimaksud disini bukan setiap huruf hijaiyah melainkan huruf hijaiyah yang memiliki arti seperti وَ(dan) فَ(maka) بِ(dengan)لِ (untuk) سَ(akan) كَ(seperti). Adapun huruf-huruf seperti Alif, Ta, Tsa, dan yang lain yang tidak memiliki arti maka tidak dapat menyusun suatu kalimat, melainkan hanya menyusun suatu kata saja.
Maka dapat kita simpulkan bahwa fi’il adalah kata kerja, isim adalah kata benda dan setiap kata selain kata kerja, dan huruf disini adalah setiap huruf hijaiyah yang memiliki arti. 








 





















KHABAR MUQADDAM

DAN

MUBTADA’ MUAKHKHAR



kita akan dapati perbedaan pada pembahasan mengenai khabar muqaddam dan mubtada’ muakhkhar. Di mana pada pembahasan ini mubtada terletak setelah khabar dan khabar terletak sebelum mubtada.
Oleh sebab itulah mubtada’ yang terletak di akhir atau setelah mubtada’disebut dengan mubtada’ muakhkhar (mubtada’ yang diakhirkan) dan khabar yang terletak sebelum mubtada disebut dengan khabar muqaddam (khabar yang didahulukan).

Contoh :
الْكِتَابُ, عَلَى الْمَكْتَبِ
Menjadi
· عَلَى الْمَكْتَبِ كِتَابٌ

Apabila kita perhatikan perubahan dua jumlah ismiyyah di atas, maka kita akan mendapatkan beberapa kesimpulan :
- Khabar yang dapat menjadi khabar muqaddam adalah berupa syibhul jumlah, tidak khabar yang berupa isim sifat.
- Pada perubahan mubtada muakhkhar, Alif Lam dihilangkan dan harakat menjadi tanwin (dhammatain/un).




FI'IL
فِعْل
(Kata Kerja)
Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:
1. FI'IL MADHY (
  مَاضِي فِعْل ) atau Kata Kerja Lampau.
2. FI'IL MUDHARI'
(  مُضَارِع فِعْل ) atau Kata Kerja Kini/Nanti.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( فَاعِل ) atau Pelaku pekerjaan itu. 
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.

Dhamir
Fi'il Madhy
Fi'il Mudhari'
Tarjamah
أَنَا
فَعَلْتُ
أَفْعَلُ
= saya mengerjakan
نَحْنُ
فَعَلْنَا
نَفْعَلُ
= kami mengerjakan
أَنْتَ
فَعَلْتَ
تَفْعَلُ
= engkau (lk) mengerjakan
أَنْتِ
فَعَلْتِ
تَفْعَلِيْنَ
= engkau (pr) mengerjakan
أَنْتُمَا
فَعَلْتُمَا
تَفْعَلاَنِ
= kamu berdua mengerjakan
أَنْتُمْ
فَعَلْتُمْ
تَفْعَلُوْنَ
= kalian (lk) mengerjakan
أَنْتُنَّ
فَعَلْتُنَّ
تَفْعَلْنَ
= kalian (pr) mengerjakan
هُوَ
فَعَلَ
يَفْعَلُ
= dia (lk) mengerjakan
هِيَ
فَعَلَتْ
تَفْعَلُ
= dia (pr) mengerjakan
هُمَا
فَعَلاَ
يَفْعَلاَنِ
= mereka berdua (lk) mengerjakan
هُمَا
فَعَلَتَا
تَفْعَلاَنِ
= mereka berdua (pr) mengerjakan
هُمْ
فَعَلُوْا
يَفْعَلُوْنَ
= mereka (lk) mengerjakan
هُنَّ
فَعَلْنَ
يَفْعَلْنَ
= mereka (pr) mengerjakan


Isim Mudzakkar Dan Muannats
تَقْسِيْمُ الاِسْمِ بِالنَّظَرِ إِلَى نَوْعِهِ
(Pembagian Isim ditinjau dari segi jenisnya)
Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
Contoh Isim Mudzakkar
Contoh Isim Muannats
عِيْسَى
(= 'Isa)
مَرْيَم
(= Maryam)
اِبْنٌ
(= putera)
بِنْتٌ
(= puteri)
بَقَرٌ
(= sapi jantan)
بَقَرَةٌ
(= sapi betina)
بَحْرٌ
(= laut)
رِيْحٌ
(= angin)

1. Isim Mudzakkar adalah isim yang menunjukkan jenis laki-laki
a. Isim Mudzakkar Haqiqi
Isim yang berasal dari kelompok makluk hidup yang berjenis kelamin laki-laki.
Contoh:
تِلْمِيْذٌ (Seorang siswa laki-laki)
أَسَدٌ (Seekor singa jantan)

b. Isim Mudzakkar Majazi
Ism yang berasal dari kelompok benda mati yang dianggap berjenis kelamin laki-laki berdasarkan kesepakatan orang arab.
Contoh:
بَيْتٌ (Sebuah rumah)
قَمَرٌ (Bulan)

2. Isim Muannats adalah isim yang menunjukkan jenis perempuan
A. Isim Muannats Haqiqi
Isim yang berasal dari kelompok makluk hidup yang berjenis kelamin perempuan.
Contoh:

\
مُدَرِّسَةٌ (Seorang pengajar perempuan)
هِرَّةٌ (Seekor kucing betina)

B. Isim Muannats Majazi
Isim yang berasal dari kelompok benda mati yang dianggap berjenis kelamin perempuan berdasarkan kesepakatan orang arab
Contoh:
دَارٌ (Sebuah perkampungan)
شَمْسٌ (Matahari)
Dari segi bentuknya, Isim Muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di belakangnya yaitu:
a) Ta Marbuthah (
 ة ). Misalnya: فَاطِمَة (=Fathimah), مَدْرَسَة (=sekolah)
b) Alif Maqshurah (
 ى ). Misalnya: سَلْمَى (=Salma), حَلْوَى (=manisan)
c) Alif Mamdudah (
 اء ). Misalnya: أَسْمَاء (=Asma'),  سَمْرَاء (=pirang)
Namun adapula Isim Muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas. 


Misalnya:
رِيْحٌ(= angin), نَفْسٌ (= jiwa, diri), شَمْسٌ (= matahari)

Bahkan ada pula beberapa Isim Mudzakkar yang menggunakan Ta Marbuthah.


Contoh: 
حَمْزَة (= Hamzah), طَلْحَة (= Thalhah), مُعَاوِيَة (= Muawiyah)










Jama' (جَمْعٌ)

Yaitu Isim yang menunjukkan jumlah banyak (lebih dari dua):

  1. Jama' Mudzakkar Salim (السَـالِـمُ الـمُـذَكَّـر جَـمْـعُ)
    Misal:
    Para muslim (
    مُـسْلِـمُـوْنَ - مُـسْلِـمِـيْـنَ) 
                        (muslimuuna atau muslimiina)

Cara membuat isim jama' mudzakkar salim:

“akhir kata isim mufrod ditambahkan dengan wawu dan nun yang didahului oleh harokat dhommah atau dengan ya’ dan nun yang didahului oleh harokat kasroh, dengan nun berharokat fathah

  1. Jama' Muannats Salim (السَـالِـمُ الـمُـؤَنَّـثِ جَـمْـعُ)
    Misal:
    Para muslimah (
    مُـسْلِـمَـاتٌ - مُـسْـلِـمَـاتٍ) 
                      (muslimaatun ataumuslimaatin)

Cara membuat jama' muannats salim:

“ta’ marbutoh pada isim mufrod muannats dihilangkan, kemudian harokat akhir dijadikan fathah, lalu ditambahi dengan alif dan ta’”

  1. Jama' Taksir (التَـكْسِـيْـرِ جَـمْـعُ)
    Misal : 
§  para lelaki (رِجَـالٌ), isim mufrodnya (رَجُـلٌ)
§  para ulama (عُـلَـمَـاءُ), isim mufrodnya (عَالِـمٌ)
§  buku-buku (كُـتُـبٌ), isim mufrodnya (كِتَـابٌ)
§  gunung-gunung (جِـبَـالٌ), isim mufrodnya (جَـبَلٌ)
Jama' taksir memiliki banyak pola dan tidak teratur, tidak seperti halnya jama' mudzakkar salim dan jama' muannats salim yang hanya memiliki satu pola. Untuk mengetahui jama' taksir suatu isim, maka sering-seringlah “melihat kamus”.



Huruf JAR

1. مِنْ (Dari)
خَرَجْتُ مِنَ الْمَنْزِل (Aku keluar dari rumah)
هَذِهِ الصَّدَقَةُ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ 
(Shadaqah ini dari orang-orang yang berbuat baik)

2. إِلَى (Ke)
سَأَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِد (Aku akan pergi ke masjid)

3. عَنْ (Dari)
هَذَا الْحَدِيْثُ رُوِيَ عَنْ عَائِشَةَ 
(Hadits ini diriwayatkan dari Aisyah)

4. عَلَى (Di atas)
اَلْكِتَاُب عَلَى الْمَكْتَب (Buku itu berada di atas meja)

5. فِي (Di dalam)
نَحْنُ نَطْلُبُ الْعِلْمَ فِي الْمَسْجِد 
(Kami menuntut ilmu di dalam masjid)

6. رُبَّ (Betapa banyak / sedikit)
رُبَّ عَمَلٍ صَالِحٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ 
(Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar nilainya disebabkan oleh niat)

7. بِ (Dengan)
كَتَبْتُ الدَّرْسَ بِالْقَلَم (Aku menulis pelajaran dengan pena)

8. كَ (Seperti)
عُمَرُ كَالأَسَدَ (Umar seperti singa)

9. لِ (Milik)
هَذَا الْكِتَابُ لِمُحَمَّدٍ (Kitab ini miliknya Muhammad)



10. حَتَّى (Sampai)
أَكَلْتُ السَّمَكَ حَتَّى رَأْسِه (Aku makan ikan sampai kepalanya)
11.  وَاوُ الْقَسَمِ (وَ)
وَاللهِ أَنَا مُسْلِمٌ (Demi Allah aku adalah seorang muslim)

12. تَاءُ الْقَسَمِ (تَ)
تَاللهِ أَنَا مُسْلِمٌ (Demi Allah aku adalah seorang muslim)

13, 14. مُنْذُ dan مُذْ (Sejak)
مَا رَأَيْتُهُ مُنْذُ الأُسْبُوْعِ الْمَاضِيَة 
(Aku tidak melihatnya semenjak seminggu yang lalu)

15, 16, 17. عَدَ ,خَلاَ dan حَاشَا (Selain / kecuali)
رَجَعَ الطُّلاَّبُ خَلاَ مُحَمَّدٍ 
(Para mahasiswa telah pulang kecuali Muhammad)


















             











Athaf
(اَلْعَطْفُ)
A. Pengertian Athaf 

Athaf adalah merupakan bab yang dibahas dalam Ilmu Nahwu, yang secara bahasa mempunyai arti mengikuti. Namun dalam istilah Nahwu akan mudah dipahami,kalau athaf itu dijelaskan dengan penggunaan kalimat (gramatikal arab) yang dirangkaiatau dicontohkan secara kalimat, meliputi huruf-huruf athaf dan kalimat yang diathafi.

B. Huruf-huruf Athaf 

Huruf-huruf Athaf (huruf-huruf yang untuk menggabungkan satu isim dangan isim yang lain, atau satu fi’il dengan fi’il yang lain dalam segi i’rob-nya) itu ada sepuluh huruf yaitu :

1. وَ (dan)
    Digunakan untuk sekedar menggabungkan dua kata atau lebih.
Contoh:
جَاءَ مُحَمَّدٌ وَحَسَنٌ وَسَعِيْدٌ (Muhammad, Hasan dan Sa’id telah datang)
2. فَ (maka)
Digunakan untuk menggabungkan dua kata atau lebih secara berurutan dengan tanpa adanya jeda (لِلتَّرْتِيْبِ مَعَ التَّعْقِيْبِ)
Contoh:
جَاءَ مُحَمَّدٌ فَحَسَنٌ فَسَعِيْدٌ (Muhammad datang, kemudian Hasan, kemudian Sa’id)
3. ثُمَّ (kemudian)
Digunakan untuk menggabungkan dua kata atau lebih secara berurutan dengan disertai adanya jeda (لِلتَّرْتِيْبِ مَعَ التَّرَاخِي)
Contoh:
دَخَلَ الْمَسْجِدَ مُحَمَّدٌ ثُمَّ حَسَنٌ (Muhammad masuk masjid kemudian -beberapa saat kemudian- Hasan)
4. أَوْ (atau)
Digunakan untuk menggabungkan dua kata atau lebih untuk menunjukkan sebuah pilihan atau untuk mengungkapkan keragu-raguan.
Contoh:




يُبَاحُ لِجَمْعِ الطُّلاَبِ لَعِبٌ أَوْ تَعَلُّمٌ فِي يَوْمِ الإِجَازَةِ 
(Dibolehkan bagi segenap mahasiswa untuk bermain atau belajar pada hari libur)
نَقَلَ الْخَبَرَ مُحَمَّدٌ أَوْ عَلِيٌّ (Yang menukil kabar adalah Muhammad atau Ali)


5. أَمْ (atau)
Digunakan untuk menggabungkan dua kata atau lebih guna menuntut suatu kejelasan. Huruf ini biasanya terletak setelah huruf istifham “a” (أَ)
Contoh:
هَلْ أَبُوْكَ مُهَنْدِسٌ أَمْ طَبِيْبٌ (Apakah Bapakmu seorang Insinyur ataukah Dokter?)

6. بَلْ (bahkan)

7. لَا (tidak)

8. حَتَّ (sehingga/sampai)

9. لَكِنْ  (akan tetapi)

10. إِمَّا (adakalanya)

         Pada contoh-contoh diatas, lafal yang ada sesudah wau (atau yang lainnya dari huruf athaf) disebut ma’tuf. Sedangkan lafal yang ada sebelum wau(atau yang lainnya dari huruf athaf) disebut ma’tuf alaih.
        
         kita dapat melihat bahwa ma’tuf mengikuti ma’tuf alaih dalam i’rab-nya (rafa’, nasab, jar, dan jazm). Oleh sebab itu, ma’tuf disebut pula tabi’ atau pengikut, sedangkan ma’tuf alaih disebut matbu’ atau yang diikuti.













Penutup

            Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kekurangannya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.


              Terima kasih karena telah membaca dan mempelajari makalah ini. Kami banyak berharap pada pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya


              Terakhir kami ucapkan, semoga bermanfaat bagi kita semua.Dan


Wabillahi taufik walhidayah
                                    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.  ^_^